Selasa, 23 April 2013

SEJARAH



Pada mulanya Fosma bukan pergerakan yang menyebar  ke setiap pelosok daerah di Indonesia seperti yang ada saat ini. Fosma lahir dari sebuah pengajian yang dilakukan rutin sebulan sekali. Meski anggota yang hadir pengajian pada waktu itu sedikit. Namun isi dari pengajian yang berkualitas, menjadikan para anggotanya memiliki pribadi yang memiliki semangat tinggi. Semangat tinggi untuk mendekat pada Ilahi, menuntut ilmu dan menjalin silaturahmi. Kepekaan dan kepedulian akan kondisi masyarakat yang jauh dari nilai-nilai islam dan moral membuat para anggota pengajian memiliki gagasan untuk melakukan perubahan untuk Indonesia. Kemudian didirikanlah Fosma, oleh Satria Wicaksono delapan tahun lalu.
                                    Pendirian FOSMA 165 di berbagai daerah tidak lepas dari peran Obbie Solichin, salah satu pionir FOSMA 165 yang saat itu bekerja di ARP (bagian card center). Di setiap training ESQ yang diselenggarakan di daerah-daerah, Obbie selalu ‘memprovokasi’ alumni-alumni mahasiswa untuk mendirikan FOSMA 165 di tempatnya masing-masing. Tawaran Obbie disambut dengan sangat hangat oleh teman-teman daerah. Ternyata teman-teman di daerah juga memiliki visi yang sama, yaitu membangun wadah untuk berjuang menyebarkan 165.
Sebelum FKA ESQ berdiri, FOSMA 165 telah menjalar ke hampir seluruh daerah yang pernah mengadakan training ESQ. Persaudaraan antar FOSMA 165 semakin erat setelah pada bulan Februari tahun 2007 berhasil diadakan Munas dan Rakernas untuk pertama kalinya.
Bentuk Total action FOSMA 165 tertuang dalam program kerja. Masing-masing daerah memiliki bentuk-bentuk perjuangan yang berbeda-beda, bahkan bisa dibilang masing-masing daerah memiliki ciri khas masing-masing. FOSMA 165 Jogjakarta terkenal dengan Seminar dan Workshop Corporate Social Responsibility (CSR)-nya. FOSMA 165 Jawa Barat terkenal dengan Youth Camp dan kegiatan-kegiatan bertemakan ‘Rudi dan Sikat Gigi’-nya. FOSMA 165 Bekasi sering diundang oleh SMP dan SMA dari berbagai kota, bahkan oleh Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Anak, untuk memberikan training motivasi, LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Sekolah), GeMAH (Gerakan Moral Asmaul Husna), dan Seminar

Freesex, Aborsi, dan Narkoba. FOSMA 165 Jadetabek hadir dengan ide kegiatan ‘1000 Senyum Ramadhan’ dan training khusus aktivis BEM yang lebih dikenal dengan training Generasi Emas (GE). Namun, kegiatan yang pasti dimiliki oleh setiap cabang FOSMA 165 adalah kegiatan sosial. Kegiatan sosial tersebut bisa bermacam-macam seperti donor darah, penjualan sembako murah, pengobatan gratis, santunan anak yatim piatu, sampai aksi cepat tanggap penanggulangan bencana alam.

FOSMA 165 juga bersinergi dengan ESQ LC dan FKA ESQ dalam menjalankan program-programnya seperti membantu mengkoordinir ATS (Alumni Training Support) dan membantu acara-acara yang diselenggarakan oleh FKA ESQ. Bentuk lain dari sinergitas FOSMA 165 dengan ESQ LC adalah dalam upaya mengganti Ospek yang penuh penggojlokan fisik dan mental dengan training ESQ. Upaya FOSMA 165 dalam mewujudkan tujuan tersebut dengan mengadakan training Generasi Emas (GE) khusus aktivis BEM. Ketua FOSMA 165 Indonesia, Fauzi Manurung, merupakan pencetus ide tersebut. Saat itu Fauzi masih menjadi Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan FOSMA 165 DKI Jakarta (sebelum berubah nama menjadi FOSMA 165 Jadetabek). “Ide itu (membuat training GE) muncul karena kita merasa perlu untuk mengembangkan FOSMA 165 sampai ke kampus-kampus untuk menggantikan kegiatan Ospek dengan training ESQ,” katanya. “Sejak itu grafik swagriya training ESQ mahasiswa meningkat sangat tajam.” Oleh FOSMA 165 DKI Jakarta, ide training GE dilempar ke daerah-daerah, dan sekarang sudah banyak FOSMA 165 di daerah yang mengadakan training GE.
Seiring makin banyaknya swagriya training ESQ mahasiswa, makin banyak pula FOSMA 165 komisariat kampus berdiri. FOSMA 165 komisariat ini kemudian bersinergi dengan BEM universitas maupun fakultas dalam mengadakan acara-acara.
FOSMA 165/ FOSMA ESQ UNS diharapkan menjadi wadah terbentuknya karakter mahasiswa-mahasiswa yang kuat secara , spiritual,  intelektual, dan moral, sehingga kelak mereka akan menjadi pelaku utama pembangunan sosial, budaya, ekonomi, politik dan IPTEK Indonesia di masa yang akan datang.




B.     VISI
Terwujudnya sistem dan struktur FOSMA yang berasaskan kekeluargaan dalam rangka membentuk mahasiswa yang kokoh dalam karakter, spiritual,  intelektual, dan moral.

C.     MISI
1.      Mengoptimalkan pola koordinasi antar departemen.
2.      Mengoptimalkan sistem kaderisasi dalam rangka membentuk mahasiswa yang berkarakter, berspiritual, berintelektual, dan bermoral.
3.      Memperkuat eksistensi FOSMA di tingkatan Fakultas dan Universitas
4.      Pemberdayaan kader untuk mengoptimalkan pergerakan  FOSMA.
5.      Mengoptimalkan nilai-nilai 165 di lingkungan Fakultas dan Universitas.
Mensinergikan nilai-nilai 7 budi utama dengan ACTIVE di lingkungan Universitas.

Minggu, 07 April 2013

Berikut Logo FOSMA ESQ UNS
Assalamu'alaikum.Wr. Wb.
Selamat datang di FOSMA (Forum Silahturahmi Mahasiswa) ESQ UNS

berikut gambar Training ESQ MCB Mahasiswa Angkatan 1 IHT UNS ;